Serahkan pada Yang Di Atas
Tak lama kemudian didengarnya suara isak tangisan remaja perempuan itu, sambil tersendat-sendat dia bicara. "Abang macamana kalau saya hamil nanti? Abang kena bertanggung jawab." "Sudahlah, dik, kita serahkan semua ini pada Yang Di Atas, " jawab si lelaki..
Si Amin terperanjat lalu dia berteriak, "Wah! wah! kamu berdua yang sedap-sedap di bawah, senang-senang nak serahkan semuanya pada aku! Aku kan cuma tengok saja, usik pun tidak!!"
Selsema Burung
"Saya tahu,"jawab doktor.
"Semalam saya telah ke rumah anda dan memberinya ubat. Pisahkanlah dia dari semua orang yang ada di rumah."
"Tapi, doktor," kata ayah yang cemas itu.
"Dia telah mencium pembantu rumah kami."
"Kasihan. kalau begitu dia juga perlu dikuarantin."
"Tapi, doktor, saya juga telah mencium pembantu itu."
"Wah, ini rumit. Bererti anda juga sudah menyimpan benih penyakit itu."
"Ya, dan tidak lama setelah itu, saya juga mencium isteri saya."
"Celaka,"jawab doktor, "Kalau begitu saya sudah dijangkiti."
Mandikan Kucing
Pekedai: Banyak sangat ke pakaian yang hendak dibasuh?
Budak: Saya nak mandikan kucing...
Pekedai: Eh, tak boleh gunakan sabun ni... Sabun ni terlalu kuat untuk kucing... silap-silap kucing kamu boleh mati...
Budak itu terus berlalu setelah membayar harga sabun... Seminggu kemudian, budak itu kembali ke kedai runcit tersebut...
Pekedai: Bagaimana kucing kamu?
Budak: Mati...
Pekedai: Bukan Pak Cik dah kata....
Budak: Tapi saya tak fikir sabun itu yg membunuhnya...
Pekedai: Habis, siapa yang membunuhnya?
Budak: Mesin basuh tu... ia berpusing terlalu laju...
No comments:
Post a Comment